layu sebelum berbunga (part 2)

cerita sebelumnya

Siang itu begitu terik ketika aku baru saja menginjakkan kaki ku di perpustakaan kota , sebenarnya walaupun aku suka sekali membaca tapi aku jarang mengunjungi perpustakaan kota terlalu jauh lagipula perbandingan dengan koleksi buku di perpustakaan universitasku tidak beda jauh . tapi hari ini , aku memutuskan untuk bermain-main ke perpustakaan kota sekaligus mencari bahan untuk mini paper ku karena aku sudah mencari bahan di perpustakaan universitasku namun hasilnya nihil. Tempat ini , ah ini adalah tempat favoritku ,dulu.
Entah apa yang sedang terjadi dengan cuaca 15 menit kemudian matahari yang baru saja dengan gencar-gencarnya bersinar terang tiba-tiba saja berubah tertutup oleh segerombolan awan berwarna abu-abu dan titik hujan pertama jatuh. Aku selalu suka saat hujan turun , terlalu suka malah. Sejenak aku melupakan mini paper ku dan turut larut memandangi rintik hujan dari balik kaca jendela besar hingga suara berat yang terdengar tidak asing tertangkap oleh indera pendengaranku.
“hai, apa kabar?”
Dan aku mengalihkan pandanganku dari hujan , apa yang aku lihat? Sesosok pria jangkung dengan mata hazelnut nya sedang tersenyum dengan senyum simpulnya yang aku kenali sebagai “pria asing” di café tempo hari.
“oh , hai baik , kamu?”
“baik juga , aku sudah bilang kan kita pasti ketemu lagi”
“hehe , pede banget”
“see , tapi bener kan?”
“ini cuman kebetulan”
“nggak ada kebetulan di dunia ini , semua terjadi karena sesuatu alasan”
“ah nggak juga”
“ngga percaya?”
“nggak”
“oke , kita ketemu lagi karena kamu harus melaporkan hasil pencarianmu”
“tentang?”
“sweet pea”
“ooh hahaha”
“gimana? Sudah tahu?”
“sudah , terima kasih untuk saat-saat yang menyenangkan. Iya kan?”
“haha , iya kamu benar”
Dan akhirnya mengalirlah satu cerita , bahwasannya kemaren dia berjanji dengan seseorang temannya. Bukan teman biasa katanya , perempuan dan sepertinya memiliki tempat khusus di hati “pria asing”  ini. Tapi akhirnya dia bercerita juga bahwa perempuan yang ditunggunya ini adalah perempuan yang dulu pernah menghabiskan hari-hari nya bersama pria ini , tapi memilih untuk meninggalkan karena alasan klise “kamu terlalu baik buat aku” dan setelah beberapa waktu kemudian perempuan ini kembali dan mengatakan “kamu yang terbaik buat aku”  alasan yang aneh , sekarang aku mengerti kenapa pria ini tidak ingin menghubungi perempuan tersebut untuk memastikan kedatangannya di café beberapa hari lalu. Siapa pun pasti tidak ingin seenanknya di campakkan dan di pungut lagi begitu saja kan?
“kamu suka hujan ya?”
Tanya nya tiba-tiba entah dia yang terlalu suka mengejutkanku atau aku yang jadi gampang melamun ketika pria ini berada di sekitarku.
“ya lumayan lah , bau hujan bisa meresonansikan ingatan dan menenangkan fikiran”
“kamu tahu nggak , awan yang menciptakan hujan?”
“awan gelap”
Kataku langsung dengan mantap
“hahaha bukan itu”
Ah lagi-lagi pria ini ,semoga saja dia tidak memberikanku teka-teki seputar awan seperti dia memberiku teka-teki seputar bunga seperti di café tempo hari.
“terus? Aku sedang tidak ingin bermain teka-teki”
“tunggu sebentar”
Kemudian dia bangkit dan meninggalkan ku seperti sebelumnya , 5 menit kemudian dia telah kembali dengan sebuah buku bersampulkan gambar awan-awan di depannya. Kemudian setengah jam selanjutnya adalah dia menjelaskan berbagai macam jenis-jenis awan .dia , “pria asing”  ini selalu tahu caranya member tahu tanpa menggurui dan menghadirkan rasa nyaman kepada seseorang di sekelilingnya , tunggu apa aku bilang? Nyaman? Ah sepertinya aku mulai gila. Bagaimana mungkin aku bisa merasakan perasaaan nyaman pada pria asing yang baru aku temui dua kali ini.
“kamu suka banget ya sama awan? Apa hujan?”
“emang kenapa?”
“habis kamu tahu banyak kayaknya tentang awan”
Akhirnya telontar juga penasaran ku dari tadi , kenapa “pria asing ini”  sepertinya begitu semangat saat menjelaskan tentang awan dan macam-macam jenis awan.
“nggak juga sih , perubahan cuaca bisa dengan sangat cepat terjadi, sebagi seorang pelaut, harus memperhatikan dan mengenali setiap perubahan tersebut. baik buruknya cuaca akan sangat mempengaruhi perjalanan pelayaran. berita berita cuaca harus terus kita monitor agar mendapatkan berita yg up to date. dari informasi elektronik. tapi sebagai pelaut yg kesehariannya hidup di atas laut, kita tidak harus mengandalkan informasi media elektronik saja, dgn mengenali kebiasan prilaku cuaca dengan mata telanjang dan feeling dari pengalaman kita kita bisa memprediksi gejala gejala cuaca di sekita kita. dengan mengamati awan kita bisa tahu bagaimana cuaca hari ini. dgn itu kita harus pahami betul sifat sifat dari awan tersebut”
“ooo jadi kamu pelaut?”
“mungkin nanti , yang jelas nggak sekarang”
“kenapa?”
“biasa , orang tua nggak setuju”
“oooh gitu”
“hehehe ya begitulah , kadang yang kita inginkan pun belum tentu bisa kita wujudkan”
“iya sih , usaha aja”
“nanti mungkin , kalau masih ada waktu”
“pasti ada”
Entah kenapa , tiba-tiba aku merasa seperti ingin membantunya menjaga mimpinya untuk menjadi seorang pelaut . walaupun sesungguhnya aku buta tentang hal-hal menyangkut pelaut , tapi untuk pria asing ini entah kenapa aku ingin menunjukkan kalau aku pasti mendukungnya. Sepertinya aku mulai gila.
“udah sore , aku pulang duluan ya”
“iya , hujan juga udah berhenti aku juga udah mau pulang . mau bareng?”
Ah , dia sepertinya memang orang baik . tapi sayang aku masih terlalu ragu lagipula aku membawa kendaraan sendiri.
“nggak , aku bawa kendaraan sendiri kok , tapi makasih ya”
“oke , hati-hati aku duluan”
“tunggu”
“kenapa?”
“nggak apa-apa , nggak jadi”
Hampir saja! Tahu apa yang barusan akan aku katakan? Kita masih ketemu lagi kan?  Oh , sejak kapan aku berharap bertemu dengan pria ini? Untung saja sebelum aku menyesali perkataan yang-untungnya-tertahan-begitu-saja.
“kita pasti ketemu lagi kok , tenang saja . tidak ada kebetulan di dunia ini . bye”
Sesaat setelah dia berlalu aku merasakan bahwa wajahku berubah warna menjadi merah , hal yang pasti terjadi ketika aku sedang malu. Ah semudah itukah membaca fikiranku . tapi setidaknya aku tidak perlu bertanya pertanyaan yang bisa membuatku malu ini , walaupun sesungguhnya aku sendiri tidak tahu kapan akan bertemu dengan “pria asing” ini karena dia selalu muncul tiba-tiba sama seperti perasaan yang tiba-tiba muncul , ah aku pasti sudah mulai gila .


source: pinterest


Beberapa kutipan berasal dari sini: http://infokapal.wordpress.com/2011/01/15/634/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS