layu sebelum berbunga

ini cerita tentang bagaimana aku yang merasa patah hati dengan seseorang yang bahkan tidak aku kenal dengan baik sama sekali. huh lucu kan? silahkan tertawakan kebodohanku yang satu ini , bagaimana aku merasa ditinggalkan dan hampa setelah pria aneh itu pergi begitu saja. ini perasaaan yang berbeda , perasaan sakit yang ditimbulkan olehnya kali ini berbeda. ini bukan karena dia pergi begitu saja , aku sudah terbiasa dengan ditinggal pergi begitu saja. tapi mungkin karena diam-diam aku sudah mulai terbiasa dengan segala hal-hal aneh atau mungkin juga karena diam-diam dan tanpa sadar perasaan bernama "cinta" ini sudah muncul tanpa permisis sebelumnya. ah, terlalu banyak kemungkinan yang bermunculan begitu saja dan aku sendiri tidak begitu yakin dengan kemungkinan-kemungkinan ini. lihat? aku bukan tidak yakin tapi aku takut. takut tentang kemungkinan yang sebenarnya terjadi, ah aku sudah terlalu banyak bercerita tentang pria aneh yang selalu bercita-cita menjadi nahkoda itu. sesosok pria yang bahkan tidak aku kenal baik , masih jelas di inghatanku yang tidak seberapa ini bagaimana pertemuan pertama ku dengan pria aneh itu terlalu ala-ala FTV remaja jaman sekarang kalau aku bilang. tapi , karena aku sedang ingin mengenangnya maka akan aku ceritakan bagaimana awal mula aku bertemu dengan sesosok yang kini mungkin sedang berada di belahan laut lainnya.

pertemuan pertama kami terjadi di cafe favoritku , aku bilang kafe favorit karena cafe ini bersebelahan dengan toko buku dan bersebrangan dengan toko bunga. jadi setelah membeli buku ataupun komik yang memang sudah lama aku tunggu aku akan langsung menuju kesana dan itu memang sudah menjadi rutinitasku setiap bulan , tidak ada yang berbeda sore itu sampai ketika rintik hujan perlahan datang tanpa permisi. Bergegas aku memilih kursi nomor 3 dari pintu di pojok kanan di sebelah jendela besar yang langsung berhadapan dengan jalan raya yang mulai di padati orang-orang yang tergesa-gesa. Segera setelah pelayan mencatat pesananku. Hot chocolate dan cheese cake. Pelayan itu meninggalkanku dan aku mulai larut dalam alur cerita novel, hingga tiba-tiba
 "kamu sendiri? Aku boleh duduk disini?" 
Dan pandangan kami bertemu , cukup lama hingga dia mengulangi pertanyannya 
"kalau kamu nggak keberatan aku boleh duduk disini? kalau nanti sudah ada bangku kosong aku bakal langsung pindah" 
sebelum menjawab ku edarkan pandanganku dan memang semua meja penuh ,efek hujan batinku. "silahkan , tapi aku sedang membaca" 
aku memang tidak senang di ganggu ketika sedang membaca , makanya aku sering kesini sendiri.
"oke , deal. terima kasih"
 segera setelahnya dia menarik kursi dihadapanku dan keheningan pun tercipta karena aku kembali larut ke dalam bacaanku yang sempat tertunda karena kedatangan pria ini. dua orang asing yang "terpaksa" duduk satu meja karena suatu keadaan dan hanyut dalam diam hingga
"mbak , ini pesanannya ada tambahan lagi?" 
pelayan telah mengatantarkan pesananku . aku bahkan hampir lupa telah memesan sesuatu , sesaat sebelum pelayan itu pergi terdengar suara berat yang menahan pelayan tersebut 
"cappucino panas satu ya mbak" 
dan pelayan tersebut pergi setelah memastikan pesanan pria asing di hadapankku kini. 
"aah akhirnya selesai" 
seruku sambil menutup komik yang baru aku beli dan mulai meminum hot chocolate ku yang sudah tidak panas lagi itu , 
"suka cheese cake?"  
tiba-tiba pria itu membuka obrolan , mungkin karena dia melihat aku sudah menutup novel dan memasukkannya kembali ke dalam plastik 
"hmm iya lumayan sih ,mau?"
setelah berfikir sebentar aku menawarkan cheese cake kepada nya karena sepertinya dia cukup baik
."nggak , makasih tahu nggak katanya orang yang suka cheese cake tipe orang yang penuh cinta ,perasaan yang cukup halus sehingga gampang tersentuh.lebih menikmati suasana mellow ketimbang hingar bingar keramaian" 
"hmm lumayan bener sih" 
dan dia tersenyum.sebuah senyum simpul tapi entah kenapa cukup untuk membuatku terpana , bahwa lelaki asing di hadapanku ini cukup menarik. dan satu hal yang baru aku sadari adalah sebuat mata berwarna hazelnut yang menaungi kedua matanya.
"mas , ini pesanannya .hot cappucino"
"ah ya , terima kasih mbak"
setelah pelayan itu pergi , aku kembali memperhatikan pria asing di hadapanku ini yang sedang asik menikmati pesanannya yang baru datang itu 
"kenapa?"
sepertinya dia sadar kalau sedang aku perhatikan. aku hanya menggeleng dan membuang muka ke luar jendela memperhatikan toko bunga di seberang jalan.
"lagi nunggu orang ya?"
kata ku akhirnya karena melihatnya seperti gelisah melihat jam di pergelangan tangannya
"iya , udah sejam tapi kayaknya ngga dateng deh"
"di telfon aja , apa di sms"
"Handphone ku ketinggalan di rumah"
"pakai punya aku aja"
sesaat setelah menawarkan aku sedikit menyesal , ah bagaimana kalau ini hanya akal-akalannya saja .tapi lagi-lagi sebagian diriku meyakinkan kalau dia adalah orang baik
"nggak usah , makasih . lagian aku nggak hafal nomornya hehehe"
dan setelahnya dia menceritakan tentang banyak hal dari hal-hal sederhana sampai hal-hal aneh yang terlihat tidak penting. dan yang aku tangkap dari pria asing ini adalah dia tipe orang ramah dan memiliki selera humornya tinggi dan tidak terlalu jaga gengsi . hampir satu jam lebih kami terlibat obrolan seru hingga dia melirik ke arah jam di tangannya sekilas dan berdiri dari kursinya.
"sebentar ya"
setelah nya dia berjalan ke kasir dan langsung menuju ke pintu keluar . aku hanya mengamati gerak-geriknya dari meja ku enggan untuk bertanya apalagi mengikutinya. dia berkata sebentar kemudian keluar , apa maksudnya? entahlah. anggap saja dia tadi hanya numpang minum dan karena sekarang hujan mulai berhenti dia sudah tidak harus ada di dalam cafe ini lagi kan? tapi kemudian tiba-tiba pria asing itu kembali ke dalam cafe sambil membawa sebuket bunga yang aku sendiri tidak tahu jenis apa itu . aku memang payah dalam hal berkebun aku hanya sebatas tahu bunga mawar, melati,kamboja , teratai, lily ya hanya sebatas bunga yang ditanam ibu di halaman rumah.
"buat kamu"
"terima kasih , tapi ini bunga apa?"
"hahaha kamu tidak tahu?"
ntah kenapa pria ini pintar sekali bermain dengan perasaan karena tertawanya bukan tertawa yang mengintimidasi ketidak tahuanku atas bunga yang kini sudah berpindah ke tanganku ini.
"baiklah , ini namanya bunga sweet pea"
"oooh"
aku hanya ber-ooh-ria dan memperhatikan bunga tersebut hingga akhirnya dia berdiri.
"setiap bunga memiliki arti "
"kalau bunga ini artinya apa?"
"kamu penasaran? kamu bisa cari sendiri aku sudah memberikan clue-nya kan? namanya sweet pea"
"hmmm"
kataku setengah kesal karena dia tidak memberitahukanku dan malah memberikanku teka-teki seputar bunga.
"kalau aku sudah tahu bagaimana?"
"kita pasti ketemu lagi kok"
katanya dengan mantap setelah itu dia mengucapkan selamat tinggal lalu berbalik badan dan berjalan keluar dari cafe. segera setelah dia pergi aku bergegas merapikan buku-buku yang baru saja aku beli dan mendapati bahwa dia telah membayar semua pesanan di meja kami tadi. aku bergegas pulang kerumah dan mencari arti dari bunga sweet pea. dan sesaat setelah ketemua arti dari bunga sweet pea tersebut sebuah senyum hadir begitu saja. dan aku berharap kata-kata "kita pasti ketemu lagi kok" tidak hanya sekedar basa-basi biasa.


arti dari bunga sweet pea yang aku temukan dari mesin pencari dan setelah memastikannya pada ibu adalah  "terima kasih untuk saat-saat yang menyenangkan".


source: pinterest.com


continue part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS