Happy birthday poo!!!

happy birthday arin poo widiastuti

Hap hap hap happy birthday to you.. happy birthday to you happy birthday happy birthday hapy birthday to you!!!!

Hey hey this is your birthday . Rite?
Well , I was post in everywhere about your birthday in all my social media like instagram ,twitter, tumblr and anything!! Whoaaa can you see how much I love you? :3

Oke aku udah capek ngomong bahasa inggris :p sorry dear
Jadi.. singkatnya aku udah ngucapin kamu dimana mana , maaf juga aku belum bisa ngasih video yaa :") I hope you like it yaa.
Pokoknya tahun ini harus lebih dari tahun tahun sebelumnya yaa!!!

Full of love and big hug!!!
From your partner to do silly thing.

Fiksi ~

"Hai.. apa kabar?"

Percuma rasanya aku berlari menjauh, semakin jauh aku berlari semakin dekat rasanya .
Semakin terasa sia sia aku berlari sejauh ini kalau akhirnya kita bertemu lagi disini. Tempat pertama kita bertemu.
Bukan aku menyesali pertemuan kita kali ini. Pertemuan yang entah berapa kali setelah berkali kali aku mencoba lari.

"Baik"
"Aku dengar kamu keterima jurusan astronomi ya? Selamat yaa.. itukan impianmu dari dulu"
"Iya.makasih"

Rasanya aku ingin segera menghilang menghindar dari sini segera. Aku ingin lagi tapi tidak bisa , aku sudah lelah untuk terus terusan berlari menghindar . Aku tidak suka saat kamu memulai percakapan tentang hal hal yang dulu. Sama seperti kamu. Aku benci untuk memulai membuka ingatan ingatan "dulu" itu. Aku terlalu lelah untuk membongkar berbagai kenangan "dulu" mu itu.

"Kamu sekarang berubah ya?"
"Ha?"
"Lebih diem ,keliatan dewasa. Ga kayak dulu .cerewet hehehe"
"Iya"

Kenapa kamu bersikap seolah olah semuanya masih ada? Haruskah aku tegaskan aku bukan yang dulu kamu kenal, aku bukan mainanmu lagi. Yang akan kau pedulikan ketika boneka bonekamu sudah lelah kau mainkan dan akan kau tinggalkan lagi setelah kau menemukan boneka baru.

"Oh ya , aku punya ini buat kamu. Kamu masih suka mickey&minnie mouse kan"
"Masih"
"Ini yang minnie buat kamu yang mickey buat aku ya"
"Buat apa?"
"Biar kalo kamu kangen aku tinggal liat ini aja kita kan udah jarang ketemu .siapa tau kamu kangen aku tiba tiba hehe"

Seyakin itu kah kamu kalau aku akan merindukanmu lagi? 
Kamu memang tidak berubah selalu beranggapan kalau kamu adalah idola semua orang. Aku dulu memang seorang yang memujamu tapi tidak lagi. Aku telah lelah ,maaf. Dan aku sudah bukan yang kamu kenal dulu.

"Maaf, aku ga bisa nerima ini. Simpen buat kamu aja"
"Kok gitu? Kamu marah?"
"Nggak. Aku ga suka aja"
"Aku beliin yang lain ya?"
"Ngga usah. Aku ngga mau"
"Kamu kenapa?"
"Ngga apa apa , aku duluan"

Memang mungkin akhirnya aku harus kembali menghindar,kembali berlari. Aku tidak bisa menunggumu untuk pergi karena kamu tidak pernah benar benar pergi , sayangnya kamu juga tidak pernah benar benar menetap.

"Tunggu..aku tau ini sudah telat, tapi aku harusnya emang ngomong ini dari dulu"
"........"
"Aku sayang kamu"
"........."
"Aku tahu aku keterlaluan , aku jahat. Aku manfaatin kamu , padahal aku tahu kamu tulus sama aku. Tapi aku malah nganggep kamu sebagai pelarian kalau aku bosan"
"Udah? Aku buru buru"
"Aku serius! Aku salah , aku minta maaf"
"Aku maafin. Sekarang minggir aku mau lewat"
"Aku butuh kesempatan kedua..please?"
"Sorry"

Maaf kalau aku ninggalin kamu, bukan aku ingin membalas dendam. Hanya saja aku tidak ingin untuk mengulangi kesalahan yang sama. Aku tidak mau untuk jatuh kelubang yang sama.  Jadi lebih baik aku kembali berlari dan menghilang. Biarlah tentang kamu tetap ada di "belakang" .

i want to grow old with you.


semua orang pernah dan pasti berharap kalau dia bakal bahagia. iya kan?
great. aku juga berpikir begitu , sama.
aku juga pingin. mungkin ini terlalu cepat , mungkin ini konyol , atau mungkin ini khayalan ku saja. 
aku pingin menghabiskan masa tua ku nanti sama seseorang yang nantinya bakal jadi temanku sampai pada akhirnya aku bakal pergi .
seseorang yang nantinya bersaksi untuk menjagaku , menemaniku dan bersamaku apapun yang terjadi. dan seseorang ini bukan cuman teman . bukan.
tadi sore aku ke rumah ibu yang masak di asrama. oke , biar gampang aku panggil ibu “ibu dapur” . rumah nya emang ngga besar , rumahnya disekat gitu . bagian yang besar di kontrak kan ke orang lain dan ibu sekeluarga cuman nempatin bagian kecil. ibu emang cuman punya 1 anak dan suami. 
rumah ibu di pinggir sungai gitu daerah kotagede gitu. adem kalo sore, tapi bukan itu yang aku maksud. waktu kami lagi nonton tivi aku sering merhatiin ibu sama suaminya , lucu.
ibu pulang dari asrama tapi masih bikinin bapak minum , sambil nonton tv kadang sesekali ibu nanya nanya ke bapak tentang berita yang mungkin ibu gak tau. ” itu kenapa to pak?” , ” wee…kok serem ya pak” , sederhana tapi ngga tau kenapa rasanya aku iri. aku juga pingin kayak gitu. 
oke , kenapa aku iri? kenapa aku pingin? aku kasih tau , di kehidupan kita ini kehidupan nyata. cerita yang ngga kenal-ketemu-kenal-pacaran-nikah-punya anak-punya cucu-mati itu ngga selamanya ada . well , selamat kalau orang tua kalian ngalamin hal kayak gitu.
tapi orang orang yang berada di ambang pisah atau pisah setelah nikah itu juga banyak dan ini bukan cuman di FTV atau sinetron yang sering kalian tonton , atau bahkan di tayangan infotaiment. kehidupan yang setelah nikah lama-punya anak-bahagia , gitu juga ada yang di ambang perpisahan atau mungkin malah sudah pisah? 
kenyataan kayak gini kadang buat aku takut , ngga tau kenapa padahal aku terlalu dini untuk bicara soal nikah dan cerai. tapi pengalaman memang guru yang paling hebat kan? 
aku selalu bermimpi kalau pada akhirnya aku bakal ketemu sama satu orang yang bilang “I want to grow old with you” dan dia bener bener ngelakuin hal itu. kita bener bener sama sama sampai pada akhirnya salah satu dari kita pergi karena waktunya sudah habis. aku bakal punya cerita yang lebih dan lebih romantis dari pak habibi dan ibu ainun sederhana? iya . tapi ngga gampang:’)

fiksi "ayah"


Hai ayah, apa kabar di sana?
Aku selalu berharap kalau ayah selalu baik baik saja . oh iya ini tahun ke 3 aku hidup jauh dari ayah dan ibu. Tidak usah khawatir yah kita hanya terpisahkan jarak yang membentang antara asrama ku dan tempat ayah sekarang. Ayah , ini tahun terakhirku di SMA doakan aku menyelesaikannya dengan baik ya yah! Ah , harusnya aku tahu tanpa perlu aku mintapun ayah akan selalu mendoakanku . iya ayah memang ayah terbaik sedunia , aku sayang ayah.
Ayah , entah mengapa akhir akhir ini aku sering memikirkan ayah , apa ayah juga begitu? Kalau kata orang orang sih yah “waktu kita memikirkan orang lain berarti dia sedang merindukan kita” benarkah ayah merindukan aku? Aku berharap begitu karena aku juga merindukan ayah . biasanya ayah selalu tahu cara membuatku gembira , iya kan yah? Itu yang selalu aku dan ayah lakukan dulu . sebelum akhirnya aku meninggalkan ayah untuk melanjutkan sekolah jauh dari ayah. Sebenarnya aku tidak ingin meninggalkan ayah hanya saja aku merasa bosan berada disana , aku ingin mencoba suasana baru .aku piker aku bisa melakukannya sendiri tapi ternyata? Aku tidak bisa apa apa . tidak ada lagi yang mengantarku pergi sekolah menembus macet melewati trotoar tepi jalan , tidak ada yang menunggu di taman depan sekolah hanya untuk menjemputku pulang sekolah , tidak ada yang mengingatkan ku bahwa topi sekolah harus disimpan agar senin depan tidak diuhukm saat upacara , tidak ada yang membantuku mengerjakan tugas tugas prakarya yang tidak bisa aku kerjakan , dan yang paling penting tidak ada yang mentraktirku makan mie ayam yang sering lewat di depan rumah. Ayah , begitu banyakkah waktu yang sudah aku habiskan bersama ayah? Ah , tapi kenapa dulu aku tidak pernah berpikir kalau ini menarik? Aku sering mengabaikan ayah.dulu. sekarang? Tidak lagi yah aku justru merindukan waktu waktu yang sudah lewat itu. Boleh aku menebus semuanya yah? Ayah masih mau kan mengantar kemana pun aku pergi? . sekarang aku mengerti mengapa kita harus menghargai apa yang kita miliki sebelum semuanya pergi . iya aku mengerti bahwa perhatian perhatian kecil ayah dulu membuatku amat merindukannya , aku mengerti saat waktu telah lewat dan saat kita sudah terpisahkan jarak yah.
Tentang sosok ayah , dulu aku tidak pernah mau tahu segala hal tentang ayah. Orang orang selalu bertanya mengenai pekerjaan ayah yang selalu menghabiskan waktu dirumah , aku hanya menjawab sekenanya , sesuka hatiku . terkadang aku memilih jawaban diplomatis “tidak tahu , Tanya saja sendiri “ . aku tidak menyukai ayah ,aku selalu bersikap cuek dan masa bodoh . sederhana masalahnya  , ayah jarang dan cenderung tidak mau membelikan beberapa gadget terbaru untukku . beberapa gadget yang hampir semua anak di SMP ku dulu memilikinya. “belum saatnya , kamu belum bisa bertanggung jawab” begitu alasan ayah dulu , berbeda jika adik ku yang meminta pada ayah . ayah akan langsung membelikannya tanpa banyak komentar. Ayah tidak adil , ayah tidak menyayangi aku. Begitu yang ada di pikiranku saat itu. Aku lupa kalau aku menghabiskan waktu ku dengan ayah , aku mulai acuh terhadap ayah , berbicara seperlunya saja . hingga pada akhirnya kejadian itu datang , aku lupa kapan dan apa penyebabnya , tapi yang begitu membekas adalah kata kata ayah kepadaku “ aku ini ayahmu sendiri , kalau kau tidak suka ya terserah. Tapi setidaknya kau hormatilah aku , aku ini ayahmu jangan kau samakan dengan temanmu .sopanlah sedikit dengan ayah. Beratkah itu untuk kamu?” dan untuk pertama kalinya aku melihat ayah begitu terluka . ayah , orang yang selalu membelaku , yang selalu melindungiku kali ini berkata penuh rasa kecewa setengah menahan amarah. Aku sempat melihat mata ayah berkaca-kaca sebelum akhirnya ayah berbalik dan pergi meninggalkanku. Aku tahu ayah tak tega jika harus berteriak marah ataupun memukulku . begitu ayah pergi aku pun masuk kamar dan tak keluar lagi . jujur aku merasa bersalah , saat itu aku merasa anak paling durhaka tapi hanya sedikit karna aku masih kecewa karna ayah tidak adil. Tapi semuanya berubah , tengah malam aku bangun kehausan dan mendapati air minum di kamarku habis aku menuju dapur untuk mengambil air , saat hendak berbalik menuju kamar aku melihat ruang kerja ayah masih terang. Penasaran , aku memilih untuk mengintip . terkejut saat melihat ayah tengah berdoa dan menangis , aku tahu dari bahu nya yang bergetar menahan isakan nya. Ayah menangis karena perlakuanku tadi? Ah aku bergegas balik ke kamar dan melupakan rasa bersalah ini . tapi sekeras apapun aku berusaha untuk melupakannya aku merasa aku tetaplah bersalah dan harus segera meminta maaf sama ayah. Aku putuskan untuk meminta maaf kepada ayah dan aku putuskan untuk berdamai dengan ayah. #bersambung

ini cerita yang waktu itu mau aku ikutkan lomba tapi ga jadi karena udah habis deadline nya. jadi nikmatin aja 
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS