pura-pura

pernah nggak sih yang ngerasain capek sama hidup kamu sendiri?
pernah yang ngerasa pengen berhenti aja di satu titik , karena udah ngerasa give up?
bukan . ini bukan tentang patah hati , terlalu lemah untuk patah hati .
bahkan aku sendiri sudah lupa dimana aku menaruh hati , mungkin sudah berubah menjadi puing-puing.
kadang , ada beberapa kesempatan yang bikin aku pengen berhenti mencoba untuk bersikap "aku baik-baik saja" tapi lagi-lagi aku ragu .
sejauh ini tidak ada yang lebih tidak enak daripada menerima pandangan kasihan dari orang-orang , aku selalu berpendapat bahwa lebih baik (pura-pura) bahagia daripada menerima pandangan kasihan dari orang-orang.
entah sejak kapan tapi beberapa orang menganggap bahwa jika aku sendu maka semua berubah menjadi kelabu . berawal dari sana aku tidak pernah menggunakan wajah sendu itu lagi di depan orang banyak , aku menyimpannya dengan rapi . aku selalu (terlihat) bahagia . bukankah begitu?
berawal dari sana pula lah , perlahan aku mulai kebal dari semua rasa sakit . 
aku terbiasa tertawa ketika sesungguhnya aku ingin menangis , pada akhirnya aku belajar menertawakan diriku sendiri karena terlalu sering (berpura-pura) bahagia . 
seperti menggenggam bom waktu , tidak pernah tahu kapan akan meledak . aku selalu takut menggenggam kebahagiaan karena takut disaat yang sama bom waktu akan meledak . 
aku tidak pernah sekuat yang terlihat , aku hanya ahli dalam berpura-pura aku baik-baik saja.
hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran , sudah biasa . 
aku tidak suka gelap , tapi hanya dalam gelap mereka tidak bisa melihat rapuhnya aku .
dan betapa aku mencintai pantai , entah sejak kapan tapi aku menemukan sesuatu disana . 
sesuatu yang membuatku melupakan semuanya sementara . seperti mengisi ulang kembali kekuatanku untuk kembali (berpura-pura) bahagia.

cerita si kunang-kunang kecil

Dan tak mungkin untukku untuk gapai cintamu , walau rasa dihati ingin memilikimu- agnes monica
kamu tahu apa yang saat ini aku takutkan? aku takut kalau semuanya berakhir
aku tidak pernah benar-benar siap dengan perpisahan , pun begitu dengan saat ini.
sebaik apapun aku menyiapkan nya tetap saja akan terasa menyakitkan , benar kan?
aku terbiasa untuk bersikap baik-baik saja dan pada akhirnya aku menjadi terbiasa dengan berbohong mengatakan bahwa aku tidak apa-apa.
tapi aku tidak bisa untuk mengatakan bahwa aku siap mengakhiri ini semua , walau sesungguhnya aku harus bersiap-siap karena waktunya akan datang.
jadi aku akan mengatakan ini padanya , mungkin ini terdengar sedikit menyakitkan untuknya , jadi maafkanlah aku jika nantinya ini akan menyakitinya. 

pinjamkan dia padaku. sebentar saja . sesaat sebelum aku harus terbangun dari mimpi yang bisa dibilang indah ini. setidaknya sebelum sinar bulan berganti dengan sinar matahari datang biarkan aku menikmati berbagi tawa dengannya .
biarkan tangan nya yang besar dan hangat menggenggam tangan mungilku yang kedinginan.
biarkan untuk sesaat bahu lebarnya menjadi tempat kepalaku untuk bersandar.
setidaknya sampai matahari terbit dari ufuk timur, biarkan dia bersamaku di sisa malam.
setidaknya untuk yang terakhir sebelum aku menghilang, sebelum aku meletakkan semuanya di tempat semula.
manusia memang tidak pernah puas dan aku sendiri tahu tentang hal itu. 
tapi, tentang perasaan tidak ada yang mengendalikannya pun begitu dengan aku.
tentang siapa kita harus bertemu dan menjatuhkan hati , semua terkadang terjadi dengan cepat seolah terjadi begitu saja dan pada akhirnya gesekan itu membuat kita terkejut dan memaksa untuk berbohong dan menyangkal semua kebenaran.
dan memang perjanjian tetaplah perjanjian , setelah matahari terbit kembali maka aku harus mengembalikan semuanya ketempat semula, tanpa terkecuali.
termasuk perasaan yang diam-diam mulai muncul.
tidak terlihat susah walau pada akhirnya akan meninggalkan bekas, pertahanan yang aku buat sedari awal memang hampir hancur tapi setidaknya dia hancur disaat yang tepat, ketika matahari akan terbit. 
dan aku juga tidak ingin mengingkari janji yang aku buat sendiri. 
jadi apapun yang pernah terjadi , dan apapun yang sesungguhnya aku rasakan bukanlah hal yang penting . 
karena memang dari awal kami bukanlah 2 orang yang dipertemukan untuk berakhir dengan bersama selamanya. 

seperti kunang-kunang terbang dengan cahaya di ekornya. kecil tapi indah. seekor kunang-kunang hanya bisa menyalakan ekornya semalaman. esok pagi , saat matahari datang menerpa hutan kecil ini, lampu kunang-kunang itu akan padam selamanya. mati.pergi. tetapi mereka tidak pernah mengeluh atas takdir yang singkat itu. mereka tidak pernah menangis atas nasib sependek itu. malam ini, meski mereka thau besok akan pergi, mereka tetap riang terbang menghiasi hutan- tere liye 
begitulah aku , si kunang-kunang kecil .


huuhahahahha

Strangers are just friends waiting to happen.
~ Rod McKuen, Looking for a Friend
 yup , strangers can became best friend as easy as best friends can became strangers . begitulah , orang yang sebelumnya ngga kita kenal baik , atau mungkin orang yang awalnya sempet kita sebelin pada akhirnya bisa menjadi seseorang teman yang menemani kita bersama-sama melewati naik dan turun kehidupan , ini bukan satu hal yang ajaib karena waktu kadang bisa mencairkan dan memperbaiki segalanya . aku juga begitu, ngga semua temen-temen yang masih berdiri bersamaku sekarang adalah orang yang dari awal memang bersikap baik sama aku beberapa dari mereka pernah menempatkan aku di posisi "musuh" mereka toh pada akhirnya kami menjadi dekat dan berakhir seperti sekarang . ya begitulah semuanya berubah begitu cepat buat aku sendiri temen itu seseorang yang ngga mesti ketemu setiap hari atau contact-contact an setiap hari tapi sebenernya tetap saling mengawasi satu sama lain dengan caranya sendiri-sendiri tapi tetap ada ketika dibutuhkan bukan berarti dicari waktu lagi butuh aja tapi seiring berjalannya waktu kadang ada beberapa hal yang menyebabkan beberapa orang terpisah , sebagian orang beranggapan bahwa pertemanan ini berakhir tapi buat aku semuanya masih baik-baik saja hanya saja dia sedang menjalani kehidupan barunya .itu saja.
nggak mesti ketemu setiap hari tapi sekali ketemu berasa nggak pernah terpisah itu lebih baik daripada ketemu setiap hari tapi rasanya nggak pernah ketemu sama sekali kan?

reee

jangankan dia yang diam-diam menggenggam tanganku , kamu yang pernah terang-terangan merangkul bahuku dengan erat pun akhirnya melepasku begitu saja.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS