sebuah konspirasi semesta

Konspirasi semesta yang kurang sempurna, berakhir dengan asa yang sia-sia dan tanpa makna.
Ungkapan yang cukup panjang, maka aku akan menyingkatnya sebagai; kita.
Iya, kita ada di dalam ketidak sengajaan semesta yang mungkin tanpa sengaja membuat kita bertemu.begitu saja. Dan tanpa ada niatan apa-apa.
Mungkin saja semesta sedang mencoba membuat lelucon ketika mempertemukan kita, di sandingkannya kita seperti matahari dan langit di buatnya kita tidak pernah terpisah seperti bibir pantai dengan ombak.
Satu yang semesta lupakan, matahari bukan satu-satunya benda langit dan ombak akan menjadi buih lalu menghilang ketika menyentuh bibir pantai.
Dibiarkannya aku terang dan bersinar tapi aku di buat lupa jika waktu ku terbatas, di biarkannya aku menjadi satu-satunya yang ada tapi tak diberitahukannya bahwa aku bisa saja tertutup begitu saja oleh gumpalan awan.
Dibiarkannya aku menjadi ombak yang dengan riang gembira berlomba-lomba menuju bibir pantai tapi tak pernah diberinya peringatan bahwa aku hanya akan berubah menjadi buih air laut ketika sampai di bibir pantai.
Semesta tidak adil, aku bekerja begitu keras. Aku melakukan segala yang diinginkan oleh langit.
Bahkan ketika waktu ku habis, aku masih terus memancarkan cahayaku dan orang-orang mengenalnya sebagai apa? Sinar bulan.
Bagaimana? Lucu sekali bukan. Itu yang di atur semesta dan aku terima.
Semesta tidak adil, di tawarkannya aku kebahagiaan jika aku mampu bertahan hingga bibir pantai, maka berlomba-lomba lah aku menuju kesana. Aku melakukan seperti yang dijanjikan semesta.
Tapi ketika aku akhirnya sampai di bibir pantai , aku berubah menjadi buih dan sebagian dariku yang tersisa kembali menuju lautan.
Bagaimana? Itu yang ditakdirkan semesta dan aku terima.
Aku tidak pernah menanyakan keadilan kepada semesta, aku tidak meminta lebih kepada semesta.
Aku mengikuti takdir yang di buat oleh semesta, hingga akhirnya aku sadar sebagai ombak aku tidak akan pernah benar-benar menyentuh bibir pantai dan sebagai matahari aku tidak bisa menjadi satu-satunya benda di langit.
Pun begitu dengan kita, aku tidak pernah meminta ataupun menuntut jika memang tidak, ya sudah.
Aku akan menganggapnya sebagai konspirasi semesta yang kurang sempurna.
Aku tidak menyesal
Aku tidak meminta
Aku tidak menuntut
Aku akan bersyukur
Aku akan berterima kasih
Aku akan terus berjalan  dan berharap jika semesta kembali berkonspirasi maka dia akan membuatnya dengan baik,lain kali






 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS