“Kau pikir hanya dengan berdoa dia bakal tahu kalau selama
ini kamu menyukainya?”
“hmm..tentu saja tidak “
“kalau begitu mulailah mengatakannya!”
“ha! kau pikir aku gila sepertimu?”
"paling tidak aku berani mengungkapkannya .tidak sepertimu berlindung di balik kata 'teman' "
"biarlah"
"keras kepala"
"ya"
"terserahlah , aku bingung dengan sikapmu"
-----------------------------------------------------------------------------------------------
wanita disebelahku pun akhirnya mengalah dan memilih untuk tak bersuara setelah untuk kesekian kalinya selalu mengkritik ku karena perasaan ini .ya perasaan yang 'ntah sudah kapan tersembunyi dari dunia luar ,perasaan yang selalu aku abaikan , perasaan yang tidak pernah aku akui ,perasaan yang tidak akan aku ungkapkan kepadanya .lelaki yang aku sendiri tidak tahu mengapa tapi mampu membuatku menginginkannya.perasaan yang begitu kuat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
"kau yakin tidak akan mengatakan padanya?"
"hm..yakin , kenapa?"
"heran , apa kamu ngga capek kayak gini terus?"
"capek? aku ngga ngapa-ngapain kok"
"bukan itu, apa kamu ngga pernah punya keinginan sedikit pun untuk mencoba mengatakannya?"
"punya , tapi.........."
"tapi apa?"
"sudahlah , aku tidak suka topik ini"
"tapi kamu ngga bisa seperti ini selamanya"
"aku ngga bakal selamanya kayak gini"
"terus kapan?"
"ntahlah , aku hanya takut akan penolakan . just it , aku cuman ngga mau dia pergi setelah tahu semuanya"
"tau darimana?"
"perasaanku"
"itu hanya perasaanmu , come on you should to tell him"
-----------------------------------------------------------------------------------------------
prasangka buruk itu 99% hanya akan ada dipikiranmu saja dan sisanya tidak akan terjadi , iya aku tahu itu .tapi bukankah penolakan jauh lebih buruk daripada sebatas teman .paling tidak sejauh ini aku masih bisa terus berada di sekitarnya itu cukup , walau sesungguhnya aku tahu itu kurang dari cukup tapi setidaknya aku bisa melihatnya .penolakan , diabaikan atau dilupakan bukankah itu halo yang menyakitkan? mengetahui bahwa orang yang selama ini selalu kau doakan dari jauh , orang yang mendominasi pikiranmu , orang yang menjadi pengukur mood mu untuk hari ini .mengabaikan , menolakmu dan melupakanmu begitu saja bukankah itu seperti mimpi buruk? ya ..karena itu aku lebih memilih bersembunyi terus dibalik selimut 'teman' dan enggan meninggalkan tempat nyaman ini , walau dengan konsekuensi bukan aku yang menjadi prioritasnya sedangkan aku selalu menjadikannya prioritas bagiku.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
"kamu selalu memprioritaskannya , sedangkan dia? NOL "
"lalu?apakah itu masalah?"
"jelas ! kamu selalu berkorban tetapi dia tidak pernah berkorban untukmu"
"aku bukan siapa siapanya"
"setidaknya kau dianggap 'teman' atau kau hanya tong sampah yang mendengar keluh kesanya saja?
"aku pikir hanya dengan mendoakan dan selalu berada di sebelahnya saat dia butuh teman itu lebih dari cukup"
"semua itu tidak menjadi cukup lagi saat kamu tahu , kamu menyukainya lebih dari teman."
"melihatnya bahagia itu lebih dari cukup"
"terus kalau kamu alasannya tersenyum? kamu ngga pengen?"
"pengen sih..tapi ya itu aku takut"
"orang yang bilang cinta ngga harus memiliki itu munafik"
"udah sering denger"
"itu tahu. kalau kamu suka perjuangkan , bukan hanya bersembunyi dan menyimpan seperti ini"
"ngga segampang itu"
"kamu ngga akan tahu kalau ngga pernah dicoba, cobalah menunjukannya perlahan-lahan"
"yah, i'll try" ...........................................................
dan pada akhirnya? apa aku akan mengatakannya atau aku tetap menyimpan mimpi mimpi itu ?mungkin aku harus lebih menyiapkan diri jika saja seandainya penolakan itu terjadi . mungkin aku harus berusaha untuk mencoba menunjukkanya perlahan lahan dan pada akhirnya kamu akan terbiasa dengan kehadiranku hingga pada akhirnya aku akan mengatakan semuanya.iya semuanya tanpa terkecuali .
fiksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar