baca itu candu

kenapa membaca itu menjadi candu? iya candu begitu besar , besar sekali sampai aku ngga pernah bisa berhenti untuk membaca.

well , aku punya kebiasaan yang bisa dibilang sedikit menjadi bad habit .jadi gini , waktu aku selesai baca satu novel ,novel apapun itu mau cinta , sahabat , perang , sejarah apapun itu satu habit yang selalu keluar adalah aku membutuhkan waktu 10-15 menit buat aku sadar kalau aku cuman baca novel.aku bukan tokoh utama disana .

kenapa aku bilang bad habit? ya karena selama membaca aku ngga pernah peduli sama sekelilingku , aku menjadi autis ketika aku baca novel .aku menagabaikan segalanya iya segalanya ketika aku sudah mulai tenggelam dalam alur cerita novel aku selalu merasa bagian ini ngga boleh dilewatkan , padahal logikanya toh itu cuman tulisan dan itu ngga bakalan pindah tempat ke halaman berapa pun itu .tapi itu logika dan itu ngga berlaku sama aku .dan kenapa aku bilang bad habit aku ngga tau ini termasuk normal atau ngga tapi jujur aku termasuk orang yang gampang terbawa suasana begitu juga saat aku membaca . kalau pada endingnya tokoh utama di novel berakhir sedih aku juga selama rentang waktu 10-15 menit tadi itu aku ikutan sedih , aku ikutan galau , jadi random gitu .tapi, kalau pada endingnya dia bahagia aku juga keikutan bahagia ikut senyum senyum sendiri pokoknya aku selalu ngerasa aku bagian dari novel tersebut . aku memang bukan tokoh utama tapi aku selalu seolah olah menjadi orang yang terlibat langsung disana.

dan daripada nonton film aku lebih suka membaca novelnya , aku lebih suka menggunakan tokoh tokoh imajiner yang aku ciptakan sendiri , aku lebih gampang menangis saat membaca novel daripada menonton film . contoh: aku ngga nangis waktu nonton hafalan sholat delisa padahal beberapa tahun yang lalu aku menangis sesenggukan waktu baca novelnya .aku nangis yang bener bener nangis waktu nonton film bisa dihitung sama jari , tapi aku nangis gara bara baca novel? subhanallah udah sering banget .

karena alasan itu kadang aku ngerasa jadi orang yang mau hidupnya ada di dalam novel padahal novel novel cinta gitu paling banter 300an halaman , hampir 280an problem,klimaks dan sebagainya dan 20an halaman ending yang bahagia . terus kalo udah gini , apa aku mau nuker hidupku yang kalo di lembar lembarin lebih dari halaman halaman itu? apa aku mau nuker hidup aku cuman gara gara 20an lembar ending bahagia? sayang banget kadangkala jawabannya iya . well aku harus aku akui , aku cuman remaja 17 tahun yang masih suka membayangkan kisah kisah indah dengan ending yang bahagia . dan bukan cuman aku kan yang pengen punya ending yang bahagia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS