Fiksi~

Aku tidak tahu harus mulai dari mana , bagaimana untuk memulai semuanya . Terasa absurd untuk ku , aku sendiri tidak mengerti tentang apa yang ada dalam pikiranku .
Semuanya terasa indah , itu yang aku tahu .
Tanpa airmata , tanpa amarah , tanpa rasa kehilangan . Setidaknya untuk sejauh ini hal-hal itu belum datang , dan aku harap tidak pernah benar benar datang .
Semuanya terasa cukup untukku , senyum , waktu. semuanya yang mampu membuatku untuk tetap ingin bersamanya menambah menit demi menit yang mengesankan . Untuk tetap bertahan menemaninya disini , untuk tetap melihat sorot matanya yang meneduhkan , untuk tetap menghirup aroma segar seperti rumput terkena hujan . Hal yang sama sama kami sukai .
Dan disinilah kami di pinggir tebing tinggi di atas pantai . Di bawah kami ada ombak yang berkejar kejaran seolah berlomba untuk mencapai daratan lebih dulu .
Dalam diam aku memperhatikannya yang tekun memadukan warna dalam kanvas yang dibawanya dari rumah . Sepertinya dia telah larut dalam lukisannya ,seperti biasanya . Dan aku yang setia menunggunya menyelesaikan lukisan demi lukisan dari hari ke hari membuatku turut menikmati setiap detik yang berganti . Bagiku menemaninya melukis tiap senja adalah rutinitas sore yang tidak boleh dilewatkan ,menjadi kebiasaan.
Romantis kataku , tapi aneh kata orang orang . Bagaimana bisa kami berada di tempat yang sama , tapi tidak saling berbicara? Namun untuk ku ini lebih dari cukup . Melihatnya tersenyum dengan mata nya yang bersinar saat lukisannya selesai adalah satu kebahagiaan untukku .
2 jam setiap sore dari jam 4 hingga matahari hilang di ufuk barat . Menyisakan semburat jingga yang indah . Ini romantis dan ini lebih dari cukup , sekedar untuk menghabiskan setiap waktu bersamanya itu sudah cukup untuk membuatku senyum . Walau dia dengan lukisannya dan aku dengan buku-buku ku .
" Yuk pulang , sudah sore . Aku tidak boleh terlambat lagi" lalu dia membereskan alat lukisnya membantuku menyusun buku ku ke dalam tas , lalu aku membantunya membawakan alat lukisnya . Dengan satu tangan yang di genggam dengan hangat olehnya . Sederhana namun berkesan . Ya , aku mencintai setiap momen , setiap waktu . Singkatnya aku mencintainya kini dan nanti .
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS