Hai , bagaimana kabarmu ?
baik-baik saja? Semoga baik-baik saja dan aku harap selalu baik-baik saja.
Kamu terlihat bahagia , aku juga
masih berharap semoga bahagia mu nyata dan tidak dibuat-buat .
Sekarang lagi musim hujan ,
jangan lupa bawa jaket kalau pergi keluar-keluar dan kurang-kurangi minum-
minum an dingin! Kamu selalu memesan minuman dingin kapanpun itu .
Kau tahu? Aku masih menuliskan
tentangmu walau surat ijin tentangmu tidak pernah kau baca , entah kau setujui
atau tidak tapi aku akan tetap menulis untukmu karena ini lagi-lagi tentangmu .
Walau aku punya banyak orang
untuk ditujukan suratnya tapi entah mengapa surat untukmu adalah pilihan
favoritku . mengapa? Entah . menuliskan semua tentangmu selalu terasa mudah
seperti berbicara begitu saja .
Memilihmu tidak pernah mudah
untukku pun mengakui aku memilihmu jauh lebih sulit . kau tahu?
Seandainya pilihan itu ada
mungkin aku akan memilih untuk tidak memilihmu .
Ah kau tahu , aku berencana
mengenalkanmu pada ayah ku suatu saat nanti . tapi mungkin sekarang rencana ku
gagal berantakan .
Entah mengapa aku selalu melihat
ayah ketika aku melihatmu , aku selalu merasa sedang bersama ayah ketika aku
bersama mu , dan aku selalu aman jika aku tahu kau ada disana.
Aku tidak tahu , tapi aku selalu
merasa terlalu banyak kesamaan antara kau dan ayah .
Kamu dan ayah punya banyak
kesamaan , tidak percaya? Selain sama-sama pria
Kau dan ayah lahir di tanggal dan
bulan yang sama hanya selisih 24 tahun
Kau dan ayah sama-sama menyukai
telur setengah matang namun kering di pinggirnya
Kau dan ayah sama-sama menyukai
kopi dengan satu sendok gula
Kau dan ayah menyukai klub sepak
bola dan juga memiliki pemain favorit yang sama
Kau dan ayah sama sama memiliki
porsi tersendiri di dalam hatiku , tapi tentu saja ayah memilikinya lebih besar
Kau dan ayah sama-sama selalu
memarahi ku ketika aku tidur terlalu larut
Kau dan ayah sama-sama tahu bahwa
aku susah untuk terbangun di pagi hari
Kau dan ayah tahu bahwa aku si
penakut yang sok berani
Kau dan ayah tahu bahwa aku
selalu membangkang walau sudah ada larangan
Kau dan ayah selalu tahu bahwa
sebatang coklat adalah pereda kemarahanku
Kau dan ayah sama sama selalu
mengabulkan semua keinginanku , tapi tentu saja itu dulu
tapi bedanya ayah mencintaiku dan kau tidak
ayah masih berusaha
membahagiakanku dan kau tidak
ayah masih tetap disini bersamaku
dan kau tidak
ayah tetap tertawa bersamaku dan
kau tidak
walaupun semua jawaban adalah
tidak aku tetap saja tidak bisa berhenti untuk mengirimkan surat dengan harapan
kau akan membaca dan pada akhirnya mengerti dan memahami . bahwa , betapa gadis
kesayangan ayah ini pernah hampir mencintaimu sebesar ia mencintai ayah nya hanya
karena kesamaan yang kau miliki dengan ayah nya.