tugas ict
if you knew you met the right one , why would you wait? - shamara blainebeberapa orang mungkin sudah tidak percaya dengan kalimat "they live happily ever after" atau mungkin sebuah cerita dengan ending yang bahagia.
kalau kau menanyakan padaku mungkin aku akan menjawab hal yang sama , aku tidak percaya .
hingga akhirnya aku bertemu denganmu .
pertemuan yang tidak pernah di rencanakan , pertemuan yang lebih indah dari cerita cinta manapun .pertemuan yang berasal dari skenario kehidupan yang tidak pernah tahu akan berakhir seperti apa.
bertemu denganmu dan hingga akhirnya, kini aku menghabiskan hampir semua waktu ku denganmu bukanlah sesuatu yang patut di sesali .
jangan pernah menanyakan akhir kisah ini , aku tidak pernah ingin mengakhirinya walau aku sendiri juga tidak tahu akan dibawa kemana kisah ini nantinya .
aku tidak ingin menebak atau mengetahuinya , aku hanya ingin membiarkannya berjalan sesuai dengan skenario yang telah disiapkan untuk kita .
entah itu pada akhirnya kita akan terus bersama , atau berpisah di tengah jalan setidaknya kita pernah bersama menghabiskan waktu-waktu yang melelahkan jika dilalui sendirian , setidaknya kita pernah saling menyemangati satu sama lain .pernah menertawakan hal yang pantas untuk ditertawakan bersama.
mungkin cerita ini tidak akan berakhir dengan tulisan "they live happily ever after" tapi setidaknya aku pernah tahu bahwa ada cerita bahagia yang lebih indah dari cerita cinta yang biasanya aku lihat di layar televisi , mungkin bukan cerita cinta karena belum tentu kau mencintaiku . tapi setidaknya membuatku bahagia saja aku rasa sudah cukup.
aku tidak akan berharap lebih seperti cerita yang ditutup dengan dua orang yang akhirnya bersatu karena saling mencintai , aku tidak berani.
aku juga tidak akan berharap bahwa cerita kita memiliki durasi waktu yang lama , karena aku tahu sewaktu-waktu ketika sang pemilik skenario bisa mengubah lakon utama dari cerita ini .entah aku ataupun kau yang akan di ganti.
tapi jika nanti kita berpisah sebelum cerita ini berakhir , kenanglah aku sesekali . tidak usah terlalu sering cukup diingat bahwa; aku-si-penyuka-dongeng adalah orang yang kebetulan dipertemukan denganmu dalam satu plot cerita . meski tidak bersama pada akhirnya , setidaknya kita pernah berbagi tawa sebelumnya.
kepada pria yang lebih menyukai hawa segar di pegunungan , apa kabar?
bagaimana mimpimu? bagaimana hidupmu?
banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan seandainya saja "kita" masih seperti dulu. tapi sesal ku adalah "kita" sudah tidak seperti dulu , mungkin aku yang salah atau aku yang terlalu lelah hingga akhirnya aku memilih untuk menyerah.
meninggalkan semua senyuman , tangan hangat, pundak kokoh , bahu yang lebar . semua yang sesungguhnya membuatku merasa aman. membuatku nyaman.
nyaman? apalah itu , aku sudah lupa bagaimana rasanya nyaman hingga akhirnya kau datang.
dan hal bodoh yang aku lakukan? aku meninggalkannya , mungkin lebih tepat aku yang ditinggalkan .
entahlah semua terlalu cepat , aku sendiri tidak pernah tahu apa yang terjadi tiba-tiba saja kita sudah seperti ini . terpisah satu sama lain , begitu saja.
bolehkah aku mengenangmu sesekali?
berusaha mengais-ngais kenangan . mengingat setiap sudut jalan yang pernah kita lalui?
berusaha mencari sisa-sisa jejak yang pernah kita tinggalkan di setiap tempat yang pernah kita kunjungi?
kau tahu , aku masih berharap masih terus dapat mencari senja bersama , berjuang melawan waktu yang menipis bergegas membawa sang surya kembali.
masih terus berusaha mencintai hawa segar pegunungungan selayaknya dirimu yang berusaha menyukai riuh ombak di tepian pantai.
masih terus berusaha mengerti bagaimana diammu bisa membuatku mengerti tentang banyak hal
masih terus mecoba untuk menjadi seseorang yang layak untukmu jika nantinya kesempatan kedua akan datang.
masih berusaha menemukan jawaban kenapa hembusan angin di pegunungan lebih menyenangkan di bandingkan hembusan angin dari laut
kita. dua orang dengan kepribadian yang berbeda,sangat jauh.
aku menyukai pantai , segala macam yang berhubungan dengan pantai .
dan kau?
kau adalah seseorang yang menyukai pegunungan , membuatmu merasa lebih aman.
aku menyukai film drama-romantis yang katamu film aneh karena mereka selalu bersama di akhirnya.
dan kau?
kau menyukai film sci-fi , film action yang justru membuatku menahan kantuk setengah mati ketika menemanimu menonton film yang kata mu "lebih berbobot"
aku adalah si banyak omong , mendekati tidak bisa diam dan selalu penasaran . selalu tidak bisa berhenti jika sudah mulai berbicara , begitu katamu ketika aku mulai berbicara tanpa henti walau anehnya kau masih saja terus mendengarkan setiap ocehanku .
dan kau?
kau adalah si pendiam yang lebih sering berkutat dengan pikiranmu sendiri , yang terkadang membuatku tidak tahan untuk tidak bertanya "mikirin apa? mikirin siapa? kenapa? " walau pada akhirnya kau lebih memilih untuk tetap diam , dan menggantikan semua hal yang harusnya kau ceritakan dengan sebuah pelukan hangat untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja . terkadang aku tidak puas , aku juga ingin kau menceritakan apa yang sebenarnya sedang memenuhi fikiranmu seperti yang selalu aku lakukan. tapi yang kau lakukan hanyalah tersenyum dan mengenggam tanganku sambil terus berjalan.
aku tahu kau tidak pernah terlalu suka untuk bertemu banyak orang sedang aku selalu menyukai keramaian dan bertemu banyak orang , tapi entah mengapa kau selalu berusaha untuk tetap mengikuti kemanapun aku pergi , seolah sedang belajar memasuki dunia ku .
dan yang bisa aku lakukan adalah berusaha memahami duniamu dalam diam , dunia senyap yang kau ciptakan sendiri .
belajar untuk menemani mu dalam diam mu , tidak bersuara dan tetap dihadapanmu untuk menunggumu kembali dari dunia yang kau ciptakan.
kita hampir tidak pernah memiliki kesamaan , tapi entah mengapa aku selalu merasa menemukan kepingan puzzle yang telah lama hilang.
seperti menemukan rumah untuk pulang ketika tidak punya arah untuk dituju.
sesalku adalah tidak pernah mencoba untuk berusaha lebih dari sekedar mengerti semua diammu.
sesalku adalah tidak pernah mencoba untuk berusaha mengerti semua makna dari pelukan tiba-tiba yang kau lakukan
sesalku adalah tidak pernah membuka kedua mataku dengan lebih lebar untuk melihat semua yang sudah kau lakukan
sesalku adalah membiarkanmu melepaskan genggaman tangan yang hangat tanpa pernah aku tanyakan "mengapa?"
sesalku adalah (pura-pura) melepaskanmu yang berakhir aku benar-benar kehilanganmu. semua tentangmu yang tidak pernah seutuhnya menjadi kita.
banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan seandainya saja "kita" masih seperti dulu. tapi sesal ku adalah "kita" sudah tidak seperti dulu , mungkin aku yang salah atau aku yang terlalu lelah hingga akhirnya aku memilih untuk menyerah.
meninggalkan semua senyuman , tangan hangat, pundak kokoh , bahu yang lebar . semua yang sesungguhnya membuatku merasa aman. membuatku nyaman.
nyaman? apalah itu , aku sudah lupa bagaimana rasanya nyaman hingga akhirnya kau datang.
dan hal bodoh yang aku lakukan? aku meninggalkannya , mungkin lebih tepat aku yang ditinggalkan .
entahlah semua terlalu cepat , aku sendiri tidak pernah tahu apa yang terjadi tiba-tiba saja kita sudah seperti ini . terpisah satu sama lain , begitu saja.
bolehkah aku mengenangmu sesekali?
berusaha mengais-ngais kenangan . mengingat setiap sudut jalan yang pernah kita lalui?
berusaha mencari sisa-sisa jejak yang pernah kita tinggalkan di setiap tempat yang pernah kita kunjungi?
kau tahu , aku masih berharap masih terus dapat mencari senja bersama , berjuang melawan waktu yang menipis bergegas membawa sang surya kembali.
masih terus berusaha mencintai hawa segar pegunungungan selayaknya dirimu yang berusaha menyukai riuh ombak di tepian pantai.
masih terus berusaha mengerti bagaimana diammu bisa membuatku mengerti tentang banyak hal
masih terus mecoba untuk menjadi seseorang yang layak untukmu jika nantinya kesempatan kedua akan datang.
masih berusaha menemukan jawaban kenapa hembusan angin di pegunungan lebih menyenangkan di bandingkan hembusan angin dari laut
kita. dua orang dengan kepribadian yang berbeda,sangat jauh.
aku menyukai pantai , segala macam yang berhubungan dengan pantai .
dan kau?
kau adalah seseorang yang menyukai pegunungan , membuatmu merasa lebih aman.
aku menyukai film drama-romantis yang katamu film aneh karena mereka selalu bersama di akhirnya.
dan kau?
kau menyukai film sci-fi , film action yang justru membuatku menahan kantuk setengah mati ketika menemanimu menonton film yang kata mu "lebih berbobot"
aku adalah si banyak omong , mendekati tidak bisa diam dan selalu penasaran . selalu tidak bisa berhenti jika sudah mulai berbicara , begitu katamu ketika aku mulai berbicara tanpa henti walau anehnya kau masih saja terus mendengarkan setiap ocehanku .
dan kau?
kau adalah si pendiam yang lebih sering berkutat dengan pikiranmu sendiri , yang terkadang membuatku tidak tahan untuk tidak bertanya "mikirin apa? mikirin siapa? kenapa? " walau pada akhirnya kau lebih memilih untuk tetap diam , dan menggantikan semua hal yang harusnya kau ceritakan dengan sebuah pelukan hangat untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja . terkadang aku tidak puas , aku juga ingin kau menceritakan apa yang sebenarnya sedang memenuhi fikiranmu seperti yang selalu aku lakukan. tapi yang kau lakukan hanyalah tersenyum dan mengenggam tanganku sambil terus berjalan.
aku tahu kau tidak pernah terlalu suka untuk bertemu banyak orang sedang aku selalu menyukai keramaian dan bertemu banyak orang , tapi entah mengapa kau selalu berusaha untuk tetap mengikuti kemanapun aku pergi , seolah sedang belajar memasuki dunia ku .
dan yang bisa aku lakukan adalah berusaha memahami duniamu dalam diam , dunia senyap yang kau ciptakan sendiri .
belajar untuk menemani mu dalam diam mu , tidak bersuara dan tetap dihadapanmu untuk menunggumu kembali dari dunia yang kau ciptakan.
kita hampir tidak pernah memiliki kesamaan , tapi entah mengapa aku selalu merasa menemukan kepingan puzzle yang telah lama hilang.
seperti menemukan rumah untuk pulang ketika tidak punya arah untuk dituju.
sesalku adalah tidak pernah mencoba untuk berusaha lebih dari sekedar mengerti semua diammu.
sesalku adalah tidak pernah mencoba untuk berusaha mengerti semua makna dari pelukan tiba-tiba yang kau lakukan
sesalku adalah tidak pernah membuka kedua mataku dengan lebih lebar untuk melihat semua yang sudah kau lakukan
sesalku adalah membiarkanmu melepaskan genggaman tangan yang hangat tanpa pernah aku tanyakan "mengapa?"
sesalku adalah (pura-pura) melepaskanmu yang berakhir aku benar-benar kehilanganmu. semua tentangmu yang tidak pernah seutuhnya menjadi kita.
Langganan:
Postingan (Atom)