hari ini hari dimana genap dua tahun aku mengenalnya lebih dari seorang teman , tapi tidak bisa juga dikatakan kekasihnya.
aku masih ingat ketika aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak lagi menggantungkan segala keperluanku padanya ,
aku masih ingat hembusan angin di pinggir pantai yang seolah menampar ku perlahan untuk menyadari bahwa usaha ku selama ini tidak berarti apa-apa
aku masih ingat butiran ombak yang perlahan menyentuh ujung kakiku , seolah ingin membawaku turut serta kembali ke lautan , memberi tahu bahwa lautan adalah tempat yang paling nyaman.
aku masih ingat rasanya menangis diam-diam di sudut kamar ketika lampu kamar telah padam . ah cinta diam-diam memang hampir selalu dibarengi dengan menangis diam-diam .
entah , apa yang membawaku kembali ke tempat ini . aku memang sudah melanjutkan hidup , aku sudah jatuh cinta kembali , sudah merasakan bahagia yang sempat hilang untuk waktu yang tidak sebentar .
aku begitu mengenal perasaan ini , apa yang kamu tahu tentang rasanya di peluk dengan hangat ketika sesungguhnya hanya raganya yang memeluk mu erat , tapi tidak dengan hatinya . hatinya justru sedang memeluk erat sebuah hati yang lain?
sungguh ini bukan perasaan yang menyenangkan , tahu bahwa dia memperlakukanmu layaknya kamu adalah satu satunya sementara pada nyatanya kamu satu diantara koleksinya yang lain .
entahlah , aku pun tidak ingin lagi mengingat kembali dengan baik .
aku kembali memandangi hot chocolate yang mungkin tidak lagi panas , hot chocolate tanpa ada secangkir kopi hitam pekat yang pahit di hadapannya . hanya ada bangku kosong di hadapanku sekarang.
entahlah , mungkin aku sedang merindukannya .
mungkin juga tidak . aku juga tidak pernah berniat untuk menyelami kembali perasaan ini lebih jauh dan lebih dalam.
karena untukku semua nya sudah berakhir ketika aku memutuskan untuk berkemas dan meninggalkan serta menyimpan dengan rapi semua perasaan dan kenangan yang menghubungkan aku dengannya .
aku masih ingat ketika aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak lagi menggantungkan segala keperluanku padanya ,
aku masih ingat hembusan angin di pinggir pantai yang seolah menampar ku perlahan untuk menyadari bahwa usaha ku selama ini tidak berarti apa-apa
aku masih ingat butiran ombak yang perlahan menyentuh ujung kakiku , seolah ingin membawaku turut serta kembali ke lautan , memberi tahu bahwa lautan adalah tempat yang paling nyaman.
aku masih ingat rasanya menangis diam-diam di sudut kamar ketika lampu kamar telah padam . ah cinta diam-diam memang hampir selalu dibarengi dengan menangis diam-diam .
entah , apa yang membawaku kembali ke tempat ini . aku memang sudah melanjutkan hidup , aku sudah jatuh cinta kembali , sudah merasakan bahagia yang sempat hilang untuk waktu yang tidak sebentar .
aku begitu mengenal perasaan ini , apa yang kamu tahu tentang rasanya di peluk dengan hangat ketika sesungguhnya hanya raganya yang memeluk mu erat , tapi tidak dengan hatinya . hatinya justru sedang memeluk erat sebuah hati yang lain?
sungguh ini bukan perasaan yang menyenangkan , tahu bahwa dia memperlakukanmu layaknya kamu adalah satu satunya sementara pada nyatanya kamu satu diantara koleksinya yang lain .
entahlah , aku pun tidak ingin lagi mengingat kembali dengan baik .
aku kembali memandangi hot chocolate yang mungkin tidak lagi panas , hot chocolate tanpa ada secangkir kopi hitam pekat yang pahit di hadapannya . hanya ada bangku kosong di hadapanku sekarang.
entahlah , mungkin aku sedang merindukannya .
mungkin juga tidak . aku juga tidak pernah berniat untuk menyelami kembali perasaan ini lebih jauh dan lebih dalam.
karena untukku semua nya sudah berakhir ketika aku memutuskan untuk berkemas dan meninggalkan serta menyimpan dengan rapi semua perasaan dan kenangan yang menghubungkan aku dengannya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar